IBADAH PADA BULAN RAMADHAN
A.
Shalat Tarawih
Shalat tarawih adalah shalat yang dikerjakan pada malam hari di
bulan Ramadhan. Hukum shalat tarawih adalah sunah muakad atau sangat dianjurkan
untuk laki-laki dan perempuan. Boleh dilakukan sendiri-sendiri atau berjama’ah.
Waktu mengerjakan shalat tarawih adalah setelah shalat isya’ sampai akhir malam
atau fajar akan tiba.
Shalat tarawih jumlahnya 8 rakaat ditambah dengan witir,
sebagaimana riwayat Jabir ra., sedangkan pada masa khalifah Umar dan Usman
ditetapkan dengan jumlah 20 rakaat, hal ini telah disepakati oleh para ulama’.
Adapun Aisyah meriwayatkan bahwa shalat tarawih jumlahnya 11 rakaat, seperti
dalam hadistnya berikut.
عَنْ
اَبِي سَلَمَةَ ابْنِ عَبْدِالرَّحْمَنِ اَنَّهُ سَاَ لَ عاَ ئِشَةَ كَيْفَ كَانَتْ
صَلاَ ةُ رَسُولِ اللّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي
رَمَضاَنَ قَالَتْ مَاكاَنَ رَسُولِ اللّهِ
صَلىَّ اللّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَزِيْدُفِى رَمَضَا نَ وَلاَ فِي غَيْرِهِ
عَلَى اِحْدَى عَشْرَةَ رَكْعَةً
(رواهمسلم)
Artinya: “Dari Abi Salamah bin Abdi Rahman bahwasanya dia bertanya
kepada Aisyah, bagaimana shalat Rasulullah SAW. pada bulan ramadhan? Aisyah
menjawab “yang dikerjakan oleh Nabi SAW. baik dalam bulan Ramadhan ataupun yang
lainnya tidak boleh lebih dari 11 rakaat.” (HR. Muslim)
Kesimpulan dari pendapat-pendapat diatas jelas bahwa jumlah rakaat
dan shalat tarawih bermacam-macam. Satu hal yang perlu dipahami bahwa semua ada
dasarnya, sehingga tidak boleh saling menyalahkan. Sebagai umat Islam kita
disunahkan melaksanakan ibadah shalat tarawih pada bulan Ramadhan.
B.
Tadarus Al-qur’an
Tadarus berasal dari bahasa Arab asal katanya darasa, artinya
belajar. Adapun secara bahasa adalah mempelajari Al-qur’an, baik mempelajari
terjemahnya atau pun maksudnya. Selama ini cenderung diartikan dengan membaca
Al-qur’an.
Adapun dalam “Ensiklopedi Islam” Tadarus sendiri berasal dari kata
at-tadriis, yang berarti bacaan yang dibacakan dengan sering, berulang-ulang
(dalam rangka) mudah dihafal.
Secara singkat, makna tadarus dapat dijabarkan sebagai berikut.
1.
Tadarus/tadris, yaitu suatu bentuk kegiatan yang dilakukan oleh
guru (mudarris) untuk membacakan dan menyebutkan sesuatu kepada murid
(mutadarris) dengan berulang-ulang dan frekuensi yang tinggi (sering).
2.
Tadarus/tadris bertujuan agar materi yang dibacakan atau
disampaikan mudah untuk dihafal dan diingat. Ini merupakan kegiatan pewarisan
ilmu oleh guru kepada murid. (perlu diingat kegiatan ini tidak hanya sekedar
membacakan atau menghafal belaka, dia mesti disertai penjelasan, diskusi, dan
kegiatan pendukung).
3.
Tadarus/tadris, yaitu suatu upaya menjadikan atau mengajarkan murid
agar mau membaca, mempelajari, dan mengkaji sendiri.
Sebagai catatan tadarus serupa dengan tarbiyah dan ta’lim,
dilakukan dengan niat karena Allah SWT. Selain itu, dilakukan dengan cara
bergantian, sehingga ada saatnya membaca, ada saatnya menyimak, mengoreksi,
dst.
Hukum melakukan tadarus Al-Qur’an di bulan Ramadhan adalah sunah
bagi laki-laki dan perempuan. Rasulullah bersabda dalam hadistnya:
عَنْ عُثْمَانَ ابْنِ عَفَّانَ رَضِيَ اللّهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ
رَسُولُ اللّهِ صَلَى اللّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْاَنَ
وَعَلَّمَهُ (رواه البخار)
Artinya: “Dari Ustman bin Affan ra. berkata: Rasulullah SAW.
bersabda, “sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar Al-qur’an dan
mengajarkannya.” (H.R. Bukhori)
Adapun keutamaan orang yang membaca Al-qur’an sebagaimana Nabi
sabdakan dalam hadistnya:
عَنِ ابْنِ مَسْعُودٍ رَضِيَ اللّهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ
اللّهِ صَلَّى اللّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ قَرَاَحَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللّهِ
فَلَهُ حَسَنَةُ بِعَشْرِاَمْثَالِهَا لَا اَقُولُ: الم حَرْفٌ بَلْ اَلِفٌ حَرْفٌ
وَلَامٌ حَرْفٌ وَمِيْمٌ حَرْفٌ (رواه التّرمذي)
Artinya: “dari Ibnu Mas’ud r.a berkata: Rasulullah SAW. bersabda:
Barang siapa yang membaca satu huruf dari kitab Allah (Al-Qur’an), maka akan
mendapat hasanah, dan tiap hasanah itu mempunyai pahala sepuluh kali. Saya
tidak mengatakan: Alif lam Mim satu huruf, tetapi alif satu huruf, lam satu
huruf, dan mim satu huruf.” (H.R. Tirmidzi)
Dua hadist diatas telah menjelaskan kepada kita semua bahwa betapa
pentingnya seseorang membaca Al-Qur’an setiap harinya karena itu sudah menjadi
kebutuhan bagi setiap yang mengaku dirinya beriman kepada Allah, dan termasuk
mengamalkan tentang rukun iman yang ketiga, yaitu iman dengan kitab-kitab
Allah. Begitu juga diharuskan banyak membaca Al-Qur’an, mengingat betapa
besarnya keutamaan orang yang membacanya. Selain itu pula dapat menghapuskan
dosa-dosa, dan sebagai tabungan pahala kita di akhirat kelak.
Al-Qur’an membimbing manusia untuk lebih mengenal siapa dirinya dan
siapa yang menciptakannya, agar gejolak kesombongan dapat hilang dari hati
kita. Hikmah akan kita dapatkan dengan mengkaji apa yang disampaikan Al-Qur’an,
karena sesungguhnya Al-Qur’an sangat terpercaya untuk dijadikan sebagai sumber
rujukan, bukan hanya sekedar membaca dan mengkhatamkannya tanpa memandang segi
pembelajaran dari Al-Qur’an.
Semangat untuk terus melakukan tadarus juga harus dijaga agar ciri
khas umat Islam sebagai umat yang suka terhadap ilmu pengetahuan, tidak mudah
luntur dengan berbagai kemunduran tetap terjaga. Sudah saatnya semangat itu
tetap dipertahankan dan terus-menerus melakukan “tadarus-tadarus” secara
komrehensif dan objektif. Tidak hanya sekedar membaca Al-Qur’an, tapi juga
mengamalkan apa yang tersirat dan tersurat di Al-Qur’an sebagai kitab suci yang
tetap terjaga hingga akhir zaman. Hanya kepada Allah SWT. saya memohon ampun.
Setelah kamu memahami amalan-amalan pada bulan Ramadhan dan
keutamaan-keutamaannya maka diharapkan kamu dapat mengamalkannya. Tidak hanya
pada bulan Ramadhan saja tapi pada bulan-bulan yang lain kamu tetap membaca
Al-Qur’an setiap hari dan shalat malam, niscaya Allah akan memberi pahala yang
berlipat ganda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar